Wednesday, June 16, 2010

Hati-hati Demam Pada Anak lebih dari 3 Hari

Para bunda, jika anak kita demam lebih dari 2 hari atau selama 3 hari tidak turun walaupun telah diberi parasetamol segera minta cek darah. Kenapa? Karena saya memiliki pengalaman anak saya diduga menderita sakit campak. Saat itu anak saya memiliki ciri-ciri secara fisik menyerupai penyakit campak jerman alias rubella. Namun, setelah 3 hari panas tidak juga turun, segera saya kedokter yang berbeda dan dinyatakan campak non morbili ( ternyata campak ada bermacam-macam diantaranya campak morbili, campak jerman, campak non morbili). Saat itu kaki dan tangan anak saya telah membengkak dan berwarna kebiruan. Namun kata dokter kedua tidak apa-apa. Saya tetap cemas setelah itu saya cari di internet tentang gejala penyakit campak. Saya terkejut, ada penyakit kawasaki yang gejalanya menyerupai campak. Saya cemas apakah anak saya terkena penyakit kawasaki? Segera saya ke dokter spesialis penyakit dalam yang kemudian memberi informasi bahwa di Curup telah ada dokter spesialis anak. Saya kemudian bermaksud mendaftarkan anak dengan konsultasi terlebih dahulu. Saat itu saya memberikan gambaran bahwa anak saya panas lebih dari 38 derajat celcius selama 4 hari tidak turun, seluruh tubuh ruam merah hilang timbul, kurang makan minum, dan pada hari ke 3 kaki dan tangan bengkak kebiruan serta mata agak merah(karena kebanyakan nangis atau bukan). Saya katakan khawatir terkena kawasaki. Dokter anak hanya mengatakan segera bawa ke Bengkulu saat itu juga karena dikhawatirkan tanda-tanda gawat pada anak saya. Karena ketersediaan fasilitas kesehatan yang memprihatinkan maka malam itu juga kami menempuh perjalanan hampir 3 jam menembus perbukitan bukit barisan menuju Kota Bengkulu. Sampai di Bengkulu sekitar jam 22.30 wib. Beruntung anak saya dapat diperiksa dokter spesialis anak malam itu juga dan segera mendapatkan perawatan medis. Anak saya dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 4 hari 3 malam. Ternyata penyakit anak saya adalah malaria dan demam tifoid. Jadi para bunda, segera minta cek darah jika si kecil demam selama 3 hari karena ciri-ciri fisik suatu penyakit banyak yang sama satu dengan yang lainya. Alasan lainnya adalah waktu 3 hari dapat dijadikan tolak ukur bagi kita para bunda untuk mengetahui dengan pasti suatu penyakit melalui tes darah. Terima kasih yang tulus tidak terhingga kepada Pakde Yus Bude Mur yang telah meminjamkan mobil dan mengantarkan kami malam-malam ke Bengkulu. Agung yang menjadi sopir yang tangguh melalui jalanan bukit barisan yang unik. Simbah Disem yang memberikan petunjuk yang dapat membuka jalan kesembuhan bagi anak saya. Bapak ibu yang selalu menemani mendukung tenaga dan pikiran. Dokter spesialis anak di Curup yang telah menuliskan nama dan alamat Dr Abul di Bengkulu. Dr Abul SpA terima kasih telah meluangkan waktu untuk memeriksa anak saya walaupun praktek telah tutup.

Wednesday, May 26, 2010

harta, jabatan, keturunan, ilmu, agama,

Bagi yang memiliki 5 hal diatas, bersyukurlah. Banyak orang yang hanya mempunyai beberapa dari 5 hal tersebut. Bahkan tidak jarang yang tidak mempunyai 5 kriteria diatas. Hal ini disebabkan salah satu mengenai agama adalah sesuatu yang relatif diukur didunia ini hanya TUHAN yang mengetahui dengan pasti apakah kita termasuk golongan orang yang beriman dan bertakwa atau tidak. Sebagai ukuran di dunia mungkin dengan kualitas dan kuantitas solat, puasa, haji, pergi ke gereja atau hal lainnya. Tetapi hanya Tuhan yang mengetahui dengan pasti. Sehingga jangan takabur bahwa kita yang paling benar atau suci. Sehingga, kita menjalankan perintah agama dengan ikhlas semata-mata karena Allah.
Kembali lagi masalah harta, jabatan, keturunan, ilmu, dan agama maka 5 hal ini menjadi perhatian dimanapun kita berada. Menurut pengalaman saya, 5 hal tersebut tampak jelas jika kita menghadiri acara pergaulan sosial seperti pernikahan, arisan, peringatan hari besar agama, dan lain-lain. Misal, dalam arisan keluarga besar, dapat terlihat dengan jelas sekelompok orang yang "kaya" ditandai dengan banyaknya emas yang mereka pakai berbaur dengan mereka anggap sederajat. Sedangkan si "miskin" duduk berbaur dengan sesamanya. Saya masih ingat dengan jelas si kaya umumnya menyapa si miskin dengan senyuman/berjabat tangan adapula yang berbaik hati bertanya kabarnya. Selama ini saya melihat jarang mereka yang merasa memiliki harta, jabatan, ilmu berbaur atau menemani mereka yang katanya kurang beruntung? Saya sendiri pernah mengalami suatu pengalaman pada tahun 2006 akhir yang sampai saat ini membekas dalam benak saya, saya seorang lulusan s1 namun sampai detik ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga padahal suami seorang yang memiliki latar belakang pekerjaan yang tinggi pendidikanya. Sungguh ironis, saat itu saya termasuk pendatang baru dalam suatu acara sosialitas. Ketika datang saya dapat menyaksikan fenomena seperti yang saya duga sebelumnya, acara silahturahmi yang seharusnya dapat menjembatani kelas atas dan bawah tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Para atasan memang menyambut para tamu dengan ramah tetapi hanya sebatas formalitas semata. Selanjutnya, para elite yang merasa kaya, pintar, memiliki jabatan bergabung menjadi satu, terutama para wanita atau isteri juga sama hanya sebatas menyapa dan selanjutnya terserah mereka. Apa yang saya alami? Saya cukup pede. Saya duduk mendatangani seseorang yang kurang lebih seumuran saya. Saya mulai dengan sapaan, obrolan. Saya juga mulai disapa dengan beberapa guru saya, saya bersyukur masih dianggap didalam komunitas tersebut. Namun lama-lama kembali kesifat asal manusia yang ingin berteman dengan sederajatnya karena lebih nyambung dan nyaman? Saya memang saat itu diajak ngobrol tetapi lama-lama? Saya ditinggalkan seorang diri tanpa diajak ikut berbaur walaupun hanya sekedar basa basi. Karena saya cukup sadar diri siapa saya wahai 'mereka'. Dengan hati berusaha tetap tabah dan pede, saya mengikuti acara formalitas silaturahmi tersebut dan mengucapkan syukur karena saya dapat melewati awal babak kehidupan yang baru dimulai. Tetapi tidak mengapa, saya ambil hikmahnya yaitu saya cukup mengetahui sekilas karakter diri mereka terhadap orang lain sehingga menjadi pegangan bagi saya pribadi siapa tahu suatu hari nanti saya dapat melebihi mereka dalam harta/jabatan/ilmu? Smoga saya bisa dapat tetap merakyat jangan sampai seperti kacang lupa pada kulitnya. :) amin. Pengalaman ini saya alami tidak hanya dilingkungan akademisi yang kata orang adalah lingkungan orang yang berilmu tinggi namun juga acara arisan tingkat RT pada umumnya seperti itu. Lagi-lagi didunia ini, orang berharta dan berpangkat yang lebih dihormati didekati dicari tidak jarang banyak orang yang rela berupaya dengan berbagai cara agar dekat dengan para hartawan dan berpangkat atau kata populernya 'cari muka'. Tetapi cari muka ada juga lho sisi positifnya agar kita dapat menunjukkan kepada orang lain yang kita tuju bahwa kita berpotensi sehingga layak untuk diakui. Namun, terkadang cari muka kebanyakan dilakukan dengan 'lebay'. Sehingga banyak yang tidak menyukai hal tersebut.

Wednesday, May 19, 2010

Bunga Bangkai



Saya beruntung dapat melihat bunga bangkai yang termasuk salah satu tanaman khas yang langka dan hampir punah. Saya sempat mengambil foto tanaman tersebut. Namun sayangnya, dalam tulisan ini saya belum menyertakan foto bunga bangkai.
Bunga bangkai nama latinnya amorphophallus titanium (tulisan seharusnya miring). Bunga bangkai mekar hanya bertahan dalam beberapa hari. Saya melihat bunga bangkai pada hari ke-3 sehingga kondisinya hampir layu. Sesuai dengan namanya maka bunga ini tidak semerbak wangi namun memiliki bau seperti bangkai.
Saat ini Bunga Bangkai semakin jarang dijumpai. Sehingga saya sangat beruntung dapat menyaksikan secara langsung Bunga Bangkai. Secara fisik Bunga Bangkai terlihat sangat besar dan tinggi mencapai lebih dari 2 meter. Bunga Bangkai berbeda dengan Bunga Raflesia. Secara fisik Bunga Raflesia mekar melebar namun tidak tumbuh setinggi Bunga Bangkai. Semoga saya masih bisa melihat Bunga Raflesia selama di Curup.

Tuesday, May 18, 2010

Pesta Rakyat Menyambut Ultah Kota Curup

Hari jadi Kota Curup diperingati setiap tanggal 29 Mei. Sehingga di bulan tersebut diadakan berbagai acara untuk menyambut HUT Kota Curup pada tahun 2010 yang ke-130. Kok Kota Curup ya? Bukankah harusnya Kabupaten Rejang Lebong? Hal ini terkait dengan nilai historis keberadaan Kota Curup yang lebih dahulu ada dibandingkan dengan Kabupaten Rejang Lebong.
Acara dimulai dengan parade pada tanggal 15 Mei dari berbagai instansi dan kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong mengikuti parade pada umumnya menampilkan busana adat tidak lupa juga dibawa hasil bumi daerah setempat. Parade yang relatif unik dari dinas kesehatan khususnya RSUD Curup. Kenapa? Karena dalam barisan parade ada orang berpakaian dokter, perawat, pakaian operasi, dan pasien yang dibalut perban plus make up sehingga terlihat sebagai pesakitan. Tidak cukup hanya menggunakan perban, namun juga dengan tongkat penyangga dan berjalan tertatih-tatih. Aneh-aneh saja, apakah tidak capek berjalan pura-pura pincang dengan jarak relatif jauh dan cuaca agak panas? Ya, untuk ukuran kota kecil relatif meriah sehingga menghibur para warga setempat termasuk saya sendiri.
Malam harinya pembukaan pameran dimeriahkan salah satunya dengan pertunjukan kembang api dan tarian khas suku Rejang yaitu Kejei. Diikuti pameran hasil pembangunan daerah setempat yang menurutku lebih tepat disebut pasar rakyat. Jika di Yogyakarta maka seperti pameran pembangunan Kabupaten Sleman atau Sekaten. Namun ini lebih meriah. Lebih meriah bukan dilihat dari jumlah stand atau kualitas produk tetapi karena antusias masyarakat setempat yang masih relatif tinggi dibandingkan di Yogya. Saya juga tidak kalah antusias dengan warga setempat bahkan sudah 2x saya mengunjungi pameran yaitu tahun 2009 dan 2010. Saya mengunjungi tiap stand yang ada. Pameran hasil pembangunan diadakan di lapangan Setya Negara Kota Curup. Berbagai stand yang ada antara lain stand dari tiap instansi pemerintah, stand aneka makanan, barang pecah belah, pakaian, mainan, motor, bank BRI, Pos Indonesia, dan lain-lain. Yang jelas produk yang ditawarkan umumnya diperuntukan bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Stand instansi pemerintah biasanya kita akan mendapatkan informasi mengenai profil, dan kemajuan yang telah dicapai di suatu instansi. Ada juga stand permainan anak-anak yang lumayan menghibur dengan harga terjangkau. Waktu yang paling tepat untuk mencoba aneka jenis permainan adalah sore hari karena panas tidak lagi menyengat tentu saja lebih santai. Oh iya, jika kita ingin membeli makanan di pameran harus hati-hati. Karena kebanyakan kurang terjaga kebersihannya. Sebaiknya kita membeli makanan dalam kemasan tertutup yang relatif lebih bersih. Menurut pengamatan saya, pameran tahun 2010 berbeda dengan tahun 2009. Pertama, dari segi cuaca. Tahun lalu sebulan pameran berlangsung tidak turun hujan, sekarang cuaca kadang tidak bersahabat sehingga merugikan para penjual yang tidak memiliki tempat khusus. Kedua, ada stand toko buku Gramedia cabang Mega Mall Bengkulu. Lumayan mengobati kerinduan pergi ke toko buku. Di stand Gramedia lokasinya terpisah yaitu terletak di salah satu rumah penduduk di pinggiran Lapangan Setya Negara. Kita dapat menjumpai aneka tas anak, remaja merk Planet Ocean, dompet merk Milk Teddy. Buku-buku yang tersedia misalnya tentang resep masakan, novel, agama, kesehatan, umum, dan lain-lain. Ketiga, tahun lalu stand aneka permainan anak menjadi satu disisi barat lapangan sekarang terpencar letaknya dibagian pinggir lapangan sisi timur dan selatan. Keempat, waktu pelaksanaan. Pada tahun 2009 berlangsung selama sebulan namun tahun 2010 hanya selama 2 minggu.
Pameran yang berlangsung selama 2 minggu ini juga dimeriahkan dengan lomba rebana. Kabarnya Pemda setempat beberapa tahun lalu memberikan bantuan dana untuk membeli kain. Semoga pemberian dana dari Pemda benar-benar tepat sasaran dan manfaat. Lomba rebana telah diadakan dari dulu dan tiap tahun. Selain itu, ada berbagai jenis lomba lainnya untuk memeriahkan HUT Kota Curup. Ada juga jalan santai pada minggu pagi yang dapat diikuti para warga Kota Curup dengan hadiah yang lumayan menarik minat warga setempat. Selamat Buat Kota Curup Semoga semakin maju dan berkembang.

Monday, April 26, 2010

Amankah Susu Formula Bayi ?

Sebagai ibu tentu menginginkan yang terbaik untuk buah hati tercinta. Salah satunya dengan memberi ASI eksklusif minimal 6 bulan. Namun, bagaimanakah jika hal tersebut terkendala oleh sesuatu hal? Misal : ASI yang keluar sedikit, sang ibu jatuh sakit, atau sibuk bekerja sebagai wanita karir. Mau tidak mau kita harus mengganti ASI dengan susu formula. Susu formula kini banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merk dan harga. Hal ini tentu membuat ibu menjadi bingung. Bagi ibu kelas menengah ke atas sebagian besar akan membeli produk susu yang lebih mahal dengan anggapan lebih baik kandungan gizinya. Sedangkan para ibu kelas menengah kebawah akan lebih memilih produk susu yang sesuai kemampuan. Saya sendiri sebagai ibu yang memiliki anak batita pada awalnya mengira susu terbaik adalah yang termahal. Ternyata jika diamati secara seksama kandungan gizi relatif sama antara yang murah dan mahal. Kandungan gizi yang terkandung dalam susu umumnya terdiri dari vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak. Nah hanya divariasikah jumlah atau jenis vitamin dan mineralnya. Bahkan jika dibandingkan antara yang mahal dengan yang murah terkadang yang murah lebih lengkap komposisi gizinya. Sebenarnya susu yang terbaik untuk anak kita yang penting cocok tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti alergi, diare, atau konstipasi. Walaupun semua produk susu formula telah dicap label MUI atau POM namun apakah benar-benar seperti itu kondisinya? Terlebih berita di berbagai media beberapa tahun yang lalu yang menginformasikan adanya bakteri atau bahan transgenik dalam susu formula. Hal ini tentu meresahkan para konsumen. Walaupun telah ada klarifikasi bahwa semua produk susu formula aman dikonsumsi. Tetapi benarkah demikian? Saya terus terang masih meragukan keamanan susu formula namun apa daya buah hatiku sangat bergantung pada susu tersebut. Adakah yang telah melakukan penelitian terbaru tentang keamanan produk susu formula. Sebab saya khawatir, secara logika suatu lembaga MUI / POM memeriksa produk melalui sampel. Mungkin saja sampel yang diperiksa saat itu diperoleh hasil aman dikonsumsi. Hal itu kemudian digeneralisasikan kesemua produk yang sama juga akan mendapat predikat aman. Namun, apakah memang demikian sampai produk susu yang kesekian juga masih menggunakan bahan yang sama sewaktu diteliti oleh lembaga MUI/POM? Semoga saja demikian...

Tuesday, April 20, 2010

Dualisme Pengasuhan Anak

Apakah anda sebagai ibu rumah tangga? Atau wanita karir? Sebenarnya tidak ada masalah dengan kedua profesi tersebut. Saya ingin ngobrol mengenai pengasuhan anak. Jika anda ibu rumah tangga maka anak dalam pengasuhan langsung 24 jam. Kita berkomunikasi dari bangun tidur hingga bangun tidur berikutnya. Dahulu saya meremehkan profesi yang satu ini, ternyata lebih membutuhkan energi dan emosi yang besar. Nah, bagi yang bekerja di luar rumah maka pengawasan dan pengasuhan anak, anda berikan kepada orang tua atau pengasuh anak yang dipercayai. Mengurus buah hati langsung maupun tidak langsung adalah hal yang akan memiliki dampak berbeda. Saya akan memberi gambaran perbedaannya namun untuk menuliskan secara tepat apa yang dimaksud tidak ada kalimat yang tepat. Jika anak anda buang air besar apakah anda yang membersihkannya sendiri atau orang lain? Jika anda mengasuh sendiri langsung mau tidak mau anda yang melakukan. Padamulanya tentu merasa "jijik". Namun karena kasih sayang yang besar maka anda terbiasa dan lebih terampil membersihkan kotoran anak. Anak tentu akan lebih nyaman dibersihkan dengan anda. Namun, jika anda lebih sering memberikan pengasuhan pada orang lain, saya yakin anda tidak mau membersihkan kotoran anak anda sendiri. Demikian pula anak anda akan merasa tidak nyaman jika anda yang membersihkan karena anda merasa jijik. Jijik adalah hal yang wajar karena tidak terbiasa. Dahulu saya merasa demikian terlebih setelah sakit maka pengasuhan anak kembali kepada saya. Namun lama-lama terbiasa sehingga tidak jijik lagi. Kegiatan diatas walaupun kurang elegan dibanding memberikan ASI anak anda, namun percayalah hal itu juga penting. Anak anda dapat merasakan kasih sayang yang tulus lewat kegiatan yang tidak elegan tersebut lebih dari kegiatan apapun. Feeling ibu dan anak akan lebih menyentuh hati. Menurut pengalaman saya, sangat repot mendidik anak langsung bahkan waktu untuk diri sendiri terbatas. Namun, saya bersyukur karena dapat menjaga dan mendidik secara langsung. Anak juga lebih dekat secara lahir dan batin. Sewaktu saya sakit, sangat terpaksa anak diasuh kakek dan neneknya. Sehingga, saat itu anak menjadi lebih dekat dengan simbahnya. Saya sebagai ibu tentu saja "cemburu" dengan sikon yang dilematis. Namun apa daya memang saya belum kuat sepenuhnya mengasuh sendiri saat suami jauh sedang mengambil tugas belajar. Maka bersyukurlah anda yang merasa repot mengurus buah hati secara mandiri lepas dari bantuan orang lain. Karena hal itu kenikmatan tiada tara dengan anak yang benar-benar membutuhkan kasih sayangmu dan sebaliknya anda merasa dicintai anakmu. Jika sekali-kali anda "menitipkan" anak pada orang tua atau saudara tidak apa-apa. Tahukah anda, jika anda yang tinggal serumah dengan orang tua, biasanya dalam pengasuhan anak akan terjadi benturan antara anda dan orang tua. Hal ini kadang membuat beban psikologis tersendiri alias "makan ati". Semula mengira saya sendiri yang merasakan namun ada adik ipar yang curhat hal serupa. Setelah adik ipar mandiri ada kabar bahwa anaknya menjadi lebih baik dalam segala hal seperti toilet training mengalami kemajuan dengan buang air besar dan kecil sudah pada tempatnya. Selama pengasuhan anak bersama orang tua, terjadi benturan dalam mendidik anak. Hal ini kadang membuat anak menjadi "nakal". Jika saya melarang sesuatu namun kakek neneknya memperbolehkan. Atau, saat dalam pengasuhan anak menangis karena suatu hal maka kakek nenek memarahi saya. Padahal jika dalam pengawasan simbahnya anak menangis karena suatu hal saya diam. Hal itu saya lakukan agar anak tidak bingung dan saya sendiri tidak mengetahui kejadian yang sesungguhnya. Efeknya saya dikira anak tidak perhatian. Memang ada yang membantu mengasuh adalah karunia. Kita menjadi tidak terlalu capek dan ada waktu untuk mengurus diri sendiri. Saya bersyukur telah dibantu namun saya manusia yang bisa "makan ati". Saya mengakui sebagai ibu yang kurang sabar, kurang bisa mendidik anak dengan baik. Secara teori, saya mengetahui kiat mendidik anak dengan baik tetapi ternyata sangat susah menerapkannya. Jika ada yang mengatakan mendidik anak orang bisa lebih sabar. Ternyata memang benar. Eits walau saya kurang bisa mendidik anak tetapi rasa sayang saya selangit. Bagi saya, anak adalah utama. Saya sangat memperhatikan gizi anak, kesehatan, dan pendidikannya. Jeleknya kurang sabaran terhadap anak sehingga sering membuat anak menangis terus teriak "mbah" (jangan ditiru). Marah dalam mendidik anak wajib dihindari, tetapi saya sering melakukannya pada anak jika nakal (jangan ditiru). Repotnya simbahnya sering "menolong" di saat yang kurang tepat sehingga membuat anak merasa "tertolong" sebelum saya melakukan langkah selanjutnya. Jadinya saya terkesan mama yang galak dan simbahnya yang sayang. Setelah itu, biasanya anak saya menjadi nakal dan melawan selama sehari. Padahal saya memarahi anak agar anak mengerti apa yang dilakukan kurang benar setelah itu saya akan memeluknya, mengatakan mama sayang manda, kemudian memberitahukan yang baik. Cara ini manjur dilakukan ketika simbahnya tidak ada di rumah. Sehingga anak saya menjadi lebih menurut dan tidak nakal selama berhari-hari. Saya tidak mengatakan bahwa apa yang saya lakukan paling benar atau lebih benar dibanding orang tua saya. Saya bersyukur dibantu mengasuh anak namun tidak enaknya terjadi dualisme pengasuhan anak yang berbeda sehingga saya sadari nantinya akan berdampak secara psikologis pada anak. Padahal usia batita adalah masa keemasan menyerap segala informasi dari sekelilingnya. Komunikasi dengan orang tua saya lakukan agar dualisme tidak terjadi. Namun, namanya angkatan dulu dan sekarang terlebih dalam pelaksanaanya lupa yang telah disepakati. Harap maklum. Semoga anak saya menjadi anak yang baik, sehat, sukses, dan solehah. Amin. Kesimpulannya secara teori kita menguasai cara mendidik anak yang baik tetapi pelaksanaannya lebih susah. Walaupun begitu kita harus berniat untuk lebih baik lagi dan berusaha melaksanakan yang terbaik demi masa depan anak.

Sunday, April 18, 2010

Menanamkan Budaya Hidup Sehat Sejak Dini (1)

Peranan orang tua dalam tumbuh kembang anak sangat penting disegala bidang. Saya akan membahas tentang hidup sehat yang harus ditanamkan sejak dini. Terus terang saya phobia sakit. Sakit sekecil apapun sudah ribut pergi ke dokter tetapi tidak jarang penyakit yang perlu diperhatikan malah takut periksa ke dokter akhirnya sudah parah. Sebagai orang tua, saya justru yang sangat cerewet dibanding suami dalam menjaga kesehatan anak. Saya tumbuh dalam keluarga yang tidak menganggap serius "penyakit". Sehingga, penyakit degeneratif mulai timbul seperti hipertensi. Saya penyuka asin dari garam, karena berpikir tidak ada dalam keluarga yang hipertensi. Keluarga besar dan orang tua setiap saya tanya selalu berkata tidak ada keturunan hipertensi. Ternyata setelah saya tinggal bersama orang tua karena suami sedang s2 di luar negeri, saya kaget karena bapak pengidap hipertensi tetapi santai dan tidak ambil pusing. Jika kutanya, beliau menjawab "tensi tinggi atau rendah kan relatif". Jawaban yang membuat aku "gondug". Sejak 2006, saya pernah sakit berat salah satunya disebabkan stres. Akhir tahun 2008, saya terkena pra hipertensi untuk pertama kalinya. Saya kaget sewaktu dokter bertanya apakah ada keturunan hipertensi, saya mengatakan tidak ada. Sekarang setelah mengetahui stres berdampak buruk bagi kesehatan maka saya lebih santai menjalani hidup. Hal inilah yang membuat saya super protektif dalam menjaga anakku. Terlebih tinggal bersama ortu yang kolot, mereka sebenarnya hidup cukup sehat tidak pernah jajan dan menjaga kebersihan tetapi sebelnya menyepelekan yang ringan. Sebagai contoh, anak saya dicurigai memiliki asma, namun apakata bapak saya? "Yang tahu itu dokter ngapain dicemaskan karena tidak ada keturunan asma" Saya semenjak pernah sakit jadi concern yang namanya kesehatan. Kebetulan adik kuliah di farmasi jadi banyak buku yang sudah saya baca. Saya curiga anakku bisa terkena asma, karena alergi atopik. Sehingga dokter menganjurkan agar menghindari pencetus alergi seperti debu, makanan coklat, susu sapi, udara lembab, dan lain-lain. Saya terus bertanya pada dokter apakah ada kemungkinan dapat terkena asma? Dokter menyarankan yang paling penting hindari pencetusnya. Hasil rontgen menunjukkan adanya infiltrat sebagai tanda alergi saluran pernafasan. Selain itu hasil laboratorium juga menegaskan anak saya memiliki alergi karena hasil darah eosinofil bernilai 1. Pada orang normal dari alergi biasanya tertulis 0. Tetapi namanya hidup membesarkan anak dengan 2 nahkoda (saya dan orang tua) terkadang ada benturan pendapat. Saya kerap melarang anak saya keluar di pagi hari sebelum matahari terbit tetapi simbahnya berkebalikan dengan alasan biar daya tahan tubuh lebih kebal secara alami. Apa yang dikhawatirkan terjadi pada bulan Oktober 2009 anak saya terkena asma pertama kali pada umur 23 bulan. Pencetusnya batuk pilek seminggu namun para dokter cuti libur lebaran. Sedangkan di RSUD tidak ada dokter jaga belum lagi adanya renovasi gedung membuat pelayanan yang minim semakin terhambat. Sebelumnya, anak saya ajak silahturahmi ke rumah tetangga pada malam hari saat itu juga orang dewasa banyak yang merokok. Dalam hati sudah khawatir tetapi tidak enak izin pulang cepat. Serangan asma terjadi pada malam hari ditandai dengan bunyi seperti peluit (ngik) saat anak menghembuskan nafas. Saya mendengarkan hembusan nafas anak dengan cara sederhana yaitu menempelkan telinga di dada anak. Saya panik karena belum terbiasa dengan langkah-langkah yang harus diambil. Saat itu saya hanya memberikan mucopect obat batuk bronkhitis asmatis yang diresepkan dokter di Yogya kemudian sms dokter langganan anakku di Curup untuk mengetahui ciri-ciri serangan asma. Untung sms segera dibalas dengan ciri-ciri asma ringan, sedang, dan berat. Anak saya tergolong ringan karena bibir belum membiru pucat dengan tarikan nafas setiap menit masih kurang dari 40x teratur. Pertolongan pertama dokter menyarankan untuk menjaga kehangatan badan anak. Kemudian saya oleskan minyak kayu putih diseluruh tubuh, pakaian panjang lengkap dengan kaos kaki plus selimut berlapis. Jika belum reda, maka disarankan membeli obat asma di apotek. Bagaimana tidak panik saya berada di daerah minim fasilitas kesehatan yang memadai. Untung saja serangan asma segera berlalu. Walau begitu, saya segera membawa anak saya ke praktek dokter setelah dokter selesai cuti. Setelah diberikan resep obat antibiotik dan pengencer dahak maka anak saya membaik walaupun begitu harus dilakukan fisioterapi 3x dengan sinar infrared (nebulizer tidak tersedia di RSUD) agar dahak hilang sempurna. Hikmah yang dapat saya ambil dari peristiwa tersebut yaitu 1) sebagai orang tua sebaiknya memberitahukan riwayat kesehatan keluarga kepada anak bukan untuk menakuti tetapi agar anak bisa waspada. 2) sebagai orang tua harus mendengarkan dengan seksama penjelasan dokter baik yang bersifat sepele sampai berat. 3) Jika perlu kita sebagai orang tua meng-cross check pendapat dokter dengan sumber lain. 4) ajari anak sejak dini hidup sehat dimulai dari hal mudah seperti cuci tangan sebelum makan atau berjemur sinar matahari pagi sebelum jam 09.00. 5) Walaupun susah kita harus mengajari pola makan sehat. Misal tidak memakai vetsin dalam memasak, makan sayur buah, dan menghindari snack. 6) jika anak berpotensi asma maka saat batuk pilek segera diobati dan hindari pencetus alergi. Paling baik jika kita dapat menjaga daya tahan anak secara alami melalui pola makanan dan hidup sehat. Salam.

Saturday, April 17, 2010

Panggilan Hati Orang-Orang Yang Luar Biasa

Kick Andy pada tanggal 16 April 2010 menghadirkan narasumber yang menurut saya sangat istimewa dan akan menjadi sumber inspirasi dalam hidup. Saat harta, jabatan, dan ilmu diraih maka panggilan itu datang. Bahkan ada yang rela meninggalkan keenakan dunia demi membantu sesama.
Narasumber yang hadir Anne Avantie, Budi Soehardi, dan Daniel Alexander. Ketiganya memiliki kisah tersendiri. Bunda Anne seorang designer terkemuka yang mendirikan rumah singgah Kasih Bunda bagi anak-anak yang membutuhkan bantuan biaya medis. Sumber inspirasi Anne adalah seorang bayi 6 bulan bernama Aris yang mengidap hidrocephalus. Saat ini Aris telah berusia balita terlihat hadir di acara Kick Andy membuat trenyuh yang melihat. Saat itu kedekatan Anne dengan Aris yang menyanyikan lagu topi saya bundar. Saya melihat ketulusan Bunda Anne kepada seorang anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Ketika ditanya cita-cita beliau adalah dapat memiliki klinik dengan peralatan dan tim medis sendiri kemudian mendirikan sekolah wanita. Alangkah mulianya cita-cita beliau padahal dapat dikatakan kehidupan selebritis yang gemerlap telah melekat dalam dirinya.
Kemudian seorang pilot yang pada tahun 2009 menerima award dari CNN sebagai Hero atas perhatiannya terhadap anak-anak pengungsi Timor Timur di Atambua. Bermula dari makan malam di rumahnya dengan hidangan yang enak melihat tayangan telivisi tentang anak-anak pengungsi. Anak-anak pengungsi makan 1 bungkus mie instan untuk 12 orang membuat jiwanya terpanggil. Dialah Budi Soehardi yang pada saat itu mendapat reward dari tempatnya bekerja keliling dunia dengan fasilitas kelas 1. Saat itu juga beliau membatalkan reward yang diterima kemudian memutuskan ke Atambua membantu anak-anak pengungsi bersama istrinya. Di Atambua mereka mendirikan panti asuhan Roslin untuk merawat langsung anak-anak sejak bayi. Beliau juga ditanya tentang cita-cita. Harapan beliau adalah ada salah seorang anak asuhnya akan menjadi salah seorang yang dapat memimpin negeri ini.
Kemudian ada Daniel Alexander yang telah melalang buana di luar negeri pada akhirnya tergerak hatinya membantu pendidikan di tanah Papua. Bermula dari buku "From Jerussalem to Irian" beliau memutuskan kembali ke Indonesia khususnya ke Papua pada tahun 1990 saat fasilitas ditempat itu masih minim. Beliau ingin memberikan pendidikan yang baik bagi warga Papua agar maju dalam segala hal. Sehingga didirikanlah gedung sekolah yang sampai saat ini telah ada di 9 wilayah.
Pelajaran yang dapat saya ambil yaitu mereka berhasil memiliki harta, jabatan, ilmu, dan agama sekaligus. Mereka memiliki apa yang dimaksud the common touch atau sentuhan kerakyatan. Karena tidak semua orang yang memiliki harta, jabatan, ilmu memiliki common touch terhadap sesama terlebih mereka yang membutuhkan. Menurut saya pribadi, common touch dapat ada pada diri seseorang jika agama yang dijadikan landasan dalam menjalani kehidupan. Agama tidak hanya sekedar identitas tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan ikhlas sebagai bentuk pengabdian sebagai manusia kepada Tuhan semata. Tentu saja dengan adanya ilmu kita dapat memaknai ajaran agama. Sehingga, harta dan jabatan yang melimpah tidak membuat diri kita terlena bahkan menjauh dari Tuhan tetapi mendekatkan diri pada Tuhan. Semoga para pemimpin bangsa ini menonton acara Kick Andy semalam.

Friday, April 16, 2010

Melintasi Wilayah Pemekaran : Kabupaten Kepahiang

Perjalanan darat melintasi jalan utama sempit berkelok naik turun dan tentu saja dijumpai jalanan yang rusak menuju Rejang Lebong dari Ibukota Propinsi Bengkulu menorehkan pengalaman tersendiri. Sebelum memasuki Rejang Lebong kita akan melewati wilayah hasil pemekaran baru yaitu Kabupaten Kepahiang. Kabupaten Kepahiang merupakan wilayah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi dan sosial penduduk berbentuk pola linier khususnya sepanjang jalan raya Bengkulu-Curup. Hal ini dikarenakan kondisi topografi yang bergelombang hingga berbukit. Daerah yang dapat dikatakan benar-benar datar hanya di beberapa tempat saja seperti di kompleks pemerintahan yang baru dalam tahap pembangunan, wilayah di sekitar perbatasan Rejang Lebong, dan di kawasan pusat kegiatan ekonomi. Menurut saya, lokasi pusat kegiatan penduduk umumnya berpola linier sepanjang jalan raya, tetapi ada pengecualian di lokasi relatif datar seperti kawasan kegiatan perekonomian yang terdapat suatu persimpangan sehingga dapat berpola lebih mengelompok. Kawasan ini sangat padat, ramai, dan semrawut serta telah menjadi pusat kegiatan ekonomi tingkat kecamatan sebelum pemekaran wilayah. Kawasan tersebut terdapat RSUD Kepahiang, pasar, kompleks pertokoan, "mall" dan lain-lain. Sedangkan untuk lokasi pusat pemerintahan daerah ada yang menarik yaitu Kantor Bupati&DPRD dengan halaman yang sangat luas terlebih bentuk bangunan depan bergaya Eropa. Waw, walaupun belum sepenuhnya selesei dibangun namun saya cukup terkesan. Untuk wilayah berfisiografis perbukitan dijumpai bangunan bergaya Eropa dilihat dari tiang-tiang yang sangat tinggi dan besar. Disisi lain saya prihatin sekilas tidak ada keunikan bangunan yang melambangkan ciri khas budaya daerah setempat. Karena menurut saya, budaya suatu daerah misalnya bentuk rumah adat biasanya telah disesuaikan dengan kondisi fisik, sosial, ekonomi masyarakat setempat. Jika di wilayah ini bentuk bangunan masyarakat asli biasanya rumah panggung terbuat dari kayu. Secara logika rumah terbuat dari kayu lebih tahan gempa sehingga cocok untuk wilayah ini. Seiring dengan perkembangan zaman maka bentuk bangunan mulai mengadopsi bangunan yang lebih "modern". Hal ini juga telah terjadi pada bentuk bangunan disebagian besar masyarakat tidak hanya di wilayah ini tetapi juga seluruh Indonesia. Terlebih kayu berkualitas yang semakin langka maka semakin jarang masyarakat membuat rumah berbahan baku utama kayu. Bukan berarti saya menyarankan gedung kantor bupati tersebut harus terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung. Tetapi dalam pembangunannya alangkah baiknya ada bagian tertentu yang mencerminkan identitas budaya setempat. Hal ini disebabkan letaknya yang strategis di pinggir jalan Bengkulu-Curup yang pastinya menjadi pusat perhatian bagi masyarakat yang melintas khususnya pendatang agar menimbulkan kesan mendalam. Anda akan berpikir bukankah istana kepresidenan misal di Bogor tidak bergaya tradisional? Jika pengobatan akhirnya bertransformasi Back to nature maka pada masa mendatang rumah etnic kemungkinan semakin dicari karena langka. Kalau saya dan suami memimpikan memiliki rumah khas jawa yaitu joglo. Kabarnya sekarang semakin susah dicari yang bisa merancang rumah joglo secara benar pakemnya. Maka cintailah budaya asli Indonesia sedini mungkin.

Thursday, April 15, 2010

Apakah Air Liur Manusia Berkhasiat?

Sewaktu anak saya masih bayi memiliki alergi terhadap ASI. Sehingga jika wajahnya terkena ASI lama-lama memerah dan jika musim kemarau menjadi kasar mungkin juga gatal karena anak saya sering menggaruk wajahnya. Saat itu nenek dan orang tua menyarankan setiap bangun tidur pagi segera oleskan air liur pertama kali diwajah anak saya. Terus terang saya meragukan hal itu karena apa hubungannya air liur dengan alergi di wajah anak saya? Pada awalnya saya ikuti saran itu karena apa salahnya untuk diikuti. Saat saya mengoleskan air liur secara rutin memang kemerahan di wajah menghilang namun wajah anak saya menjadi kasar seperti mengelupas terutama saat musim kemarau. Menurut dokter alergi akan hilang jika usia diatas 3 bulan. Memang benar alergi anak saya hilang saat usia menginjak 4 bulan. Kemudian saat saya membaca artikel yang ditulis bapak Aley H Gondasari di www.5elemen.com tentang Air Liur dan Sarang Burung Walet saya baru mengetahui bahwa air liur manusia 50% lebih berkhasiat bagi kesehatan. Namun untuk dapat berkhasiat maka kita harus makan makanan sehat yang mengandung 6 mineral yang diperlukan tubuh. Nah saat saya mengoleskan air liur kepada wajah anak saya kenapa kurang mempan? Ternyata saat itu saya kemungkinan kekurangan mineral ditandai dengan tumit yang sakit jika berjalan terutama saat bangun tidur pagi. Hal itu saya alami setelah melahirkan. Kekurangan mineral rentan dialami oleh wanita setelah melahirkan terlebih pola makan yang tidak sehat karena saya termasuk penyuka gorengan dan vegetarian namun salah konsep. Padahal air liur berkhasiat jika mengandung 6 mineral yang didapat jika kita mengkonsumsi makanan sehat. 6 mineral yang diperlukan tubuh antara lain Ca, Fosfor, Mg, K, Na, dan Fe. Keenam mineral tersebut cukup dengan makan makanan sehat yang mudah dan murah salah satunya kacang panjang segar atau kukus cukup 1 buah setiap hari sudah memenuhi kebutuhan gizi kita. Penasaran sumber makanan sehat yang lain? Buka saja di www.5elemen.com yang diteliti dan ditulis Aleysius H Gondasari. Selain itu, air liur yang sehat selain cukup mineral juga mengandung enzim.