Saturday, April 17, 2010

Panggilan Hati Orang-Orang Yang Luar Biasa

Kick Andy pada tanggal 16 April 2010 menghadirkan narasumber yang menurut saya sangat istimewa dan akan menjadi sumber inspirasi dalam hidup. Saat harta, jabatan, dan ilmu diraih maka panggilan itu datang. Bahkan ada yang rela meninggalkan keenakan dunia demi membantu sesama.
Narasumber yang hadir Anne Avantie, Budi Soehardi, dan Daniel Alexander. Ketiganya memiliki kisah tersendiri. Bunda Anne seorang designer terkemuka yang mendirikan rumah singgah Kasih Bunda bagi anak-anak yang membutuhkan bantuan biaya medis. Sumber inspirasi Anne adalah seorang bayi 6 bulan bernama Aris yang mengidap hidrocephalus. Saat ini Aris telah berusia balita terlihat hadir di acara Kick Andy membuat trenyuh yang melihat. Saat itu kedekatan Anne dengan Aris yang menyanyikan lagu topi saya bundar. Saya melihat ketulusan Bunda Anne kepada seorang anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Ketika ditanya cita-cita beliau adalah dapat memiliki klinik dengan peralatan dan tim medis sendiri kemudian mendirikan sekolah wanita. Alangkah mulianya cita-cita beliau padahal dapat dikatakan kehidupan selebritis yang gemerlap telah melekat dalam dirinya.
Kemudian seorang pilot yang pada tahun 2009 menerima award dari CNN sebagai Hero atas perhatiannya terhadap anak-anak pengungsi Timor Timur di Atambua. Bermula dari makan malam di rumahnya dengan hidangan yang enak melihat tayangan telivisi tentang anak-anak pengungsi. Anak-anak pengungsi makan 1 bungkus mie instan untuk 12 orang membuat jiwanya terpanggil. Dialah Budi Soehardi yang pada saat itu mendapat reward dari tempatnya bekerja keliling dunia dengan fasilitas kelas 1. Saat itu juga beliau membatalkan reward yang diterima kemudian memutuskan ke Atambua membantu anak-anak pengungsi bersama istrinya. Di Atambua mereka mendirikan panti asuhan Roslin untuk merawat langsung anak-anak sejak bayi. Beliau juga ditanya tentang cita-cita. Harapan beliau adalah ada salah seorang anak asuhnya akan menjadi salah seorang yang dapat memimpin negeri ini.
Kemudian ada Daniel Alexander yang telah melalang buana di luar negeri pada akhirnya tergerak hatinya membantu pendidikan di tanah Papua. Bermula dari buku "From Jerussalem to Irian" beliau memutuskan kembali ke Indonesia khususnya ke Papua pada tahun 1990 saat fasilitas ditempat itu masih minim. Beliau ingin memberikan pendidikan yang baik bagi warga Papua agar maju dalam segala hal. Sehingga didirikanlah gedung sekolah yang sampai saat ini telah ada di 9 wilayah.
Pelajaran yang dapat saya ambil yaitu mereka berhasil memiliki harta, jabatan, ilmu, dan agama sekaligus. Mereka memiliki apa yang dimaksud the common touch atau sentuhan kerakyatan. Karena tidak semua orang yang memiliki harta, jabatan, ilmu memiliki common touch terhadap sesama terlebih mereka yang membutuhkan. Menurut saya pribadi, common touch dapat ada pada diri seseorang jika agama yang dijadikan landasan dalam menjalani kehidupan. Agama tidak hanya sekedar identitas tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan ikhlas sebagai bentuk pengabdian sebagai manusia kepada Tuhan semata. Tentu saja dengan adanya ilmu kita dapat memaknai ajaran agama. Sehingga, harta dan jabatan yang melimpah tidak membuat diri kita terlena bahkan menjauh dari Tuhan tetapi mendekatkan diri pada Tuhan. Semoga para pemimpin bangsa ini menonton acara Kick Andy semalam.

No comments:

Post a Comment