Monday, April 26, 2010

Amankah Susu Formula Bayi ?

Sebagai ibu tentu menginginkan yang terbaik untuk buah hati tercinta. Salah satunya dengan memberi ASI eksklusif minimal 6 bulan. Namun, bagaimanakah jika hal tersebut terkendala oleh sesuatu hal? Misal : ASI yang keluar sedikit, sang ibu jatuh sakit, atau sibuk bekerja sebagai wanita karir. Mau tidak mau kita harus mengganti ASI dengan susu formula. Susu formula kini banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merk dan harga. Hal ini tentu membuat ibu menjadi bingung. Bagi ibu kelas menengah ke atas sebagian besar akan membeli produk susu yang lebih mahal dengan anggapan lebih baik kandungan gizinya. Sedangkan para ibu kelas menengah kebawah akan lebih memilih produk susu yang sesuai kemampuan. Saya sendiri sebagai ibu yang memiliki anak batita pada awalnya mengira susu terbaik adalah yang termahal. Ternyata jika diamati secara seksama kandungan gizi relatif sama antara yang murah dan mahal. Kandungan gizi yang terkandung dalam susu umumnya terdiri dari vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak. Nah hanya divariasikah jumlah atau jenis vitamin dan mineralnya. Bahkan jika dibandingkan antara yang mahal dengan yang murah terkadang yang murah lebih lengkap komposisi gizinya. Sebenarnya susu yang terbaik untuk anak kita yang penting cocok tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti alergi, diare, atau konstipasi. Walaupun semua produk susu formula telah dicap label MUI atau POM namun apakah benar-benar seperti itu kondisinya? Terlebih berita di berbagai media beberapa tahun yang lalu yang menginformasikan adanya bakteri atau bahan transgenik dalam susu formula. Hal ini tentu meresahkan para konsumen. Walaupun telah ada klarifikasi bahwa semua produk susu formula aman dikonsumsi. Tetapi benarkah demikian? Saya terus terang masih meragukan keamanan susu formula namun apa daya buah hatiku sangat bergantung pada susu tersebut. Adakah yang telah melakukan penelitian terbaru tentang keamanan produk susu formula. Sebab saya khawatir, secara logika suatu lembaga MUI / POM memeriksa produk melalui sampel. Mungkin saja sampel yang diperiksa saat itu diperoleh hasil aman dikonsumsi. Hal itu kemudian digeneralisasikan kesemua produk yang sama juga akan mendapat predikat aman. Namun, apakah memang demikian sampai produk susu yang kesekian juga masih menggunakan bahan yang sama sewaktu diteliti oleh lembaga MUI/POM? Semoga saja demikian...

No comments:

Post a Comment